Tantangan Mahasiswa : Transisi Pandemi Menuju Endemi
Sumber : Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat-Kementerian Kesehatan
Pandemi Covid-19 telah menjadi ancaman bagi masyarakat dunia termasuk Indonesia sejak dua tahun yang lalu. Hal ini menjadi suatu pengalaman tak terlupakan, karena disaat semua orang asyik menikmati dunia luar secara tiba-tiba harus melakukan semua kegiatan di dalam rumah. Namun, peningkatan penanganan yang terus dilakukan membuat kondisi saat ini mulai membaik.
Sehingga, pemerintah memutuskan melakukan kelonggaran aktivitas masyarakat dan bersiap menghadapi masa transisi pandemi menuju endemi. Apa itu Endemi? Endemi merupakan penyakit yang mewabah dalam suatu wilayah tertentu. Kondisi yang mengacu pada kehadiran suatu wabah penyakit yang terjadi terus-menerus secara konsisten ada, tetapi terbatas dalam wilayah tertentu.
Tingkat penyebaran penyakit dapat diprediksi dan virus yang ada tidak hilang sepenuhnya, namun sudah lebih terkendali dengan baik. Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi yang menjadi faktor penting pada masa transisi adalah tentang kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan perilaku kehidupan sehari-hari.
Adaptasi baru menghadapi transisi endemi menjadi perhatian khusus di masyarakat mulai dari usia balita, remaja, dewasa, hingga lansia. Misalnya perubahan aktivitas Work From Home (WFH) menjadi Work From Office (WFO), pembelajaran daring menjadi luring, dan beberapa aktivitas masyarakat lainnya. Perkuliahan hybrid sudah diterapkan pada beberapa kampus di Indonesia. Sebagian besar mahasiswa sudah berada di lingkungan kampus untuk melaksanakan perkuliahan berbasis luring.
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi mahasiswa dalam memulai kebiasaan baru. Beberapa tantangan yang dihadapi mahasiswa antara lain:Kekhawatiran Orang tua Sebagian orang tua masih khawatir kepada anaknya saat berada di luar rumah. Mereka beranggapan pandemi masih ada. Oleh karena itu, orang tua merasa cemas dan takut jika virus itu muncul kembali, karena dapat memperburuk kesehatan dan virus dapat menyebar dengan sangat cepat.
Patuh Protokol Kesehatan Aturan pembatasan pencegahan Covid-19 sudah diterapkan dengan baik, namun saat ini perilaku menjaga 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas fisik) sudah mulai kendor. Mahasiswa terkadang memakai masker sebagai formalitas karena ada tim khusus yang mengawasi.
Meskipun pemerintah sudah memperbolehkan melepas masker di ruangan terbuka, tetapi ada syarat-syarat tertentu yang boleh melepas masker.Adaptasi Lingkungan Baru Selama da tahun terakhir perkuliahan dilaksanakan daring di rumah masing-masing, di mana sebagian mahasiswa berasal dari daerah yang berbeda.
Sehingga, mahasiswa terjebak dalam zona nyaman dan perlu beradaptasi dengan lingkungan baru. Hal ini dikarenakan mereka harus tinggal di kos dan dituntut untuk hidup mandiri.
Gaya Hidup Sehat Salah satu upaya dalam menghadapi transisi pandemi menuju endemi yaitu perlu adanya kesadaran dan kesiapan untuk menjaga kesehatan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan dalam melawan virus. Misalnya dengan mengkonsumsi makanan sehat, olahraga teratur, dan konsumsi vitamin. Sistem kekebalan tubuh yang baik diharapkan mampu menurunkan angka infeksi dan kematian akibat virus.
Perubahan Pola Tidur Kebiasaan tidur mahasiswa masa pandemi berbanding terbalik dengan kebiasaan tidur normal. Mereka suka begadang dan merasa lebih produktif melakukan aktivitas atau pekerjaan di malam hari. Kondisi ini dapat mengganggu kesehatan dan menimbulkan efek jangka panjang yang berbahaya.Dalam menghadapi masa transisi pandemi menuju endemi perlu adanya kesadaran dan kesiapan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menghadapi masa transisi ini yaitu tetap melakukan protokol kesehatan, kelonggaran melepas masker sesuai dengan syarat yang berlaku, dan gaya hidup sehat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus.
anisa Rohmatulloh