Manfaatkan Lahan Kosong, Pemuda Sidoarjo Rintis Budidaya Lobster Air Tawar, dan Raup Omset Hingga Jutaan Rupiah
Sidoarjo | Kabarjatim.id -Arif Syarifuddin Asyror, yang akrab disebut Arif (24 tahun) alamat : Desa Boro RT.14 RW.03 Kecamatan Tanggulangin kabupaten sidoarjo, beliau ini umur 24 tahun kini memanfaatkan masa mudanya dengan budidaya lobster air tawar. Beliau saat ini masih mengenyam pendidikan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo jurusan teknik elektro.
Awal merintis tahun 2021, dimana saat itu covid 19 merajalela dan lapangan pekerjaan yang ditutup sehingga banyak temannya di PHK, sehingga pengganguran dan tidak ada pekerjaan. Nah berawal dari situ, beliau mulailah merintis apa itu lobster air tawar, bagaimana cara perawatannya, dan bagaimana cara mengembangkannya sampai hingga pemasarannya.
Kini perjuanganya tidaklah sia-sia, Arif membuka peluang usaha dengan budidaya lobster guna untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dan temannya bisa bekerja atau bermitra dengan beliau itu menjadi suatu kebanggaannya, karena bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi teman-temanya.
Setelah berbicara tentang bagaimana cara merintis, jatuh bangunya merintis budidaya lobster air tawar ini, ia mengatakan, “bahwa termasuk budidaya yang dikatakan minimalis terhadap lingkungan, karena tidak memerlukan lahan tempat yang luas, disini kami budidaya minimalis harga minimalis, dimana budidaya lobster air tawar sangat minim untuk biaya anggarannya, tetapi untuk harga jualnya sangat layak dan humanis. Dan seperti pakan dan sebagainya tidak memerlukan biaya yang lebih besar, biayanya lebih kecil, serta dapat ditekan dengan sedemikian rupa caranya, “ujar Arif sapaan akrabnya”.
“Untuk ukuran dikolam kami ada sekitar 8 kolam terdiri dari 7×1 m, 2×1 m, 2×1 m, 3×1 m, 1×1 m, 1×1 m, 1×1 m, 1×1,5m. Nah kolam ini juga menyesuaikan dengan kebutuhan kita dilokasi, kalau kolam ini disebutkan berada di wilayah daerah saya dirumah saya. Dan untuk diluar, mitra kami juga banyak kami kelola. Nah untuk ukuran 1x1m ini dikhususkan untuk budidaya anak tawar yang baru lahir dan ukuran 2×1 untuk yang remaja, dan yang besar ukuran 3×1 m untuk indukan atau siap konsumsi”, terangnya.
Penulis : Hendra Setia Budi ( Mahasiswa Fakultas Bisnis Hukum Ilmu Sosial – FBHIS Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)