Pasuruan | Kabarjatim.id – Akselerasi penanganan PMK penting dilakukan, dengan demikian Pemerintah membentuk Tim Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) guna mengebut penanganan PMK pada hewan ternak.
Kesempatan kali ini, Tim Satgas Nasional PMK berkunjung ke wilayah teritorial Kodim 0819 Pasuruan. Kegiatan tersebut berlangsung di KPSP Setia Kawan yang berlokasi di wilayah binaan Koramil 0819/24 Tutur, tepatnya di Desa Wonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan – Jawa Timur.
Dandim 0819 Pasuruan Letkol Inf Nyarman, M. Tr. (Han), selaku pemangku wilayah teritorial Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan hadir dalam kegiatan kunjungan kerja Tim Satgas Nasional. Kamis, 21/7/2022.
Tim Satgas Nasional di pimpin langsung oleh Staf Ahli Menko Marves Bapak Edo Mahendra, tiba di KPSP Setia Kawan Desa Wonosari Kecamatan Tutur sekira pada pukul 09.45 WIB. Dalam pelaksanaannya, kunjungan kerja tersebut dalam rangka memberikan arahan terkait percepatan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) khususnya sapi perah dan sapi potong.
Dalam penyampaiannya oleh Drs Akhmad Khasani (Pj. Sekda Kab. Pasuruan) bahwa pada pagi hari ini kita kedatangan tamu dari Tim Satgas Nasional PMK bersama dengan Kemenko Bidang Maritim Dan Investasi RI yang nantinya akan berdiskusi dengan peternak sapi perah yang ada di Kecamatan Tutur.
Hal tersebut dilakukan mengingat populasi ternak khususnya di Kecamatan Tutur cukup tinggi. Dapat kita lihat bahwa bersama, di wilayah Kecamatan Tutur memiliki banyak usaha perkoperasian dibidang sapi perah dimana memiliki 6 koperasi susu dan perusahan pengelola susu yaitu PT. Indolakto, PT. Nestle dan PT. Cimori. Dengan harapan nantinya dapat memberikan kontribusi terbanyak terutama diwilayah Jatim
Ir. Sulistyono selaku Ketua KPSP Setia Kawan, dalam sambutannya mengatakan bahwa penanganan PMK dimulai bulan april dan aktif mulai awal bulan Mei, kami berharap KPSP lebih maju. Dari jumlah populasi sapi berjumlah 25.700 ekor, Peternak sapi perah berjumlah 11.160, jumlah sapi yang terkena suspek PMK berjumlah 4.975 ekor dimana 430 dipotong secara paksa dan 400 ekor sapi mati karena wabah PMK.
“Sampai dengan saat ini, adapun sapi yang sudah Tervaksin PMK sebanyak 15.643 ekor dan vaksin yang tersedia 16.000 dosis. Penanganan kita melalui pemberian vaksin kepada hewan ternak sapi sudah mencapai 65 persen yang telah tervaksin,” ungkap Ketua KPSP Setia Kawan.
Dengan kondisi demikian, produksi susu saat ini drop dan hanya mendapatkan 5 liter tiap sapi perhari. Jumlah produksi susu yang biasanya 125 ribu liter perhari sekarang tinggal 88 ribu liter perhari, “terang Sulistyono”.
Interaksi dialog secara langsung terjadi antara Tim Satgas Nasional PMK dengan peternak sapi perah. Brigjen TNI Herman (Tim Pengawas Satgas Nasional PMK) para peternak sapi diharapkan tidak boleh putus asa. Dengan data yang valid dan dalam waktu yang singkat nantinya akan kita distribusikan vitamin, obat obatan dan vaksin yang lebih banyak guna mendukung penanganan penyakit PMK.
Hal tersebut akan kami lakukan karena Pemerintah sangat memperhatikan kepada peternak diwilayah Jatim karena Jatim merupakan lumbung daging dan susu.
Perlu kita ketahui, penanganan wabah PMK ini kita lakukan secara berjenjang dan bertahap, langkah pertama yang akan dilakukan dengan melaksanakan vaksinasi bagi ternak, bahwa pertama kali yang kami kunjungi adalah wilayah Jatim karena sesuai data yang ada, di wilayah Jatim memiliki kasus PMK yang tinggi karena Jatim merupakan lumbung sapi perah dan sapi potong.
Adapun yang tergabung dalam rombongan kunjungan kerja tersebut antara lain; Edo Mahendra (Staf Ahli Menko Marves), Dr.drh Nuryani Zainudin, M.Si (Direktur Keswan Kementerian Pertanian), Ibu Farah Heliantina, S.H., M.M (Asdep Investasi Bidang Jasa pada Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves), drh. Edy Budi Susila, M.Si (Kepala Pusat Veteriner Farma).
Turut hadir, Prof Drh. Wiku Bakti Bawono Adi Sasmito (FKH Unair), Prof Dr. Drh Besok Abdurahman (FKH Unair), Dr. Martin L Mulik (Universitas Nusa Cendana)
Dr.Ir. Heru Tjahjono, MM (Kepala BPBD Provinsi Jatim), Budi Santosa (Kalaksa BPBD Jatim) dan Budi Sarwoto (Kepala Bakorwil Malang).(hms/hil)