Pasuruan | Kabarjatim.id – Terus melakukan peningkatan dalam pelayanan terhadap masyarakat merupakan komitmen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil. Hal tersebut menjadikan RSUD Bangil sebagai rumah sakit rujukan yang ada di Kabupaten Pasuruan.
Guna meningkatkan pelayanan dan mendekatkan diri kepada masyarakat, RSUD Bangil melalui Klinik Jantung melaksanakan serangkaian kegiatan, salah satunya ialah pelayanan deteksi dini Penyakit Jantung Bawaan (PJB).
Dengan memberikan layanan penyuluhan kesehatan jantung anak serta melakukan pemeriksaan echokardiografi pada puluhan bayi dan anak yang diduga menderita PJB.
Melalui kegiatan ini, diharapkan mampu membantu lebih mengenalkan kepada masyarakat tentang pentingnya deteksi dini pada PJB dan gambaran secara jelas apa yang bisa dikerjakan dalam pengobatan lanjutan pasien PJB.
Pada fase kehamilan, deteksi dini dapat dilakukan, dimana pada kehamilan ibu dengan risiko tinggi dapat dilakukan deteksi dengan echokardiografi fetal.
Sedangkan, pada saat bayi baru lahir dapat dikerjakan pemeriksaan pulse oximetri dengan mengukur kadar oksigen di jari-jari baik tangan dan kaki yang kadar normalnya diatas 95%.
Untuk hasil pengukuran kadar oksigen yang kurang dari 90% mengindikasikan kemungkinan adanya PJB pada bayi atau anak, sehingga disarankan segera dirujuk ke Rumah Sakit terdekat.
Kondisi tersebut memerlukan pemeriksaan lanjutan seperti elektrokardiografi(EKG), foto ronsen dan Echocardiografi oleh dokter spesialis anak dan dokter spesialis jantung.
Sayangnya, sarana ini belum tersedia luas di Indonesia, sehingga hanya terbatas rumah sakit atau fasilitas kesehatan khusus.
Oleh karenanya RSUD Bangil sebagai bagian integral dari layanan Kesehatan masyarakat khususnya di bidang kardiovaskular mengajak kita semua lebih mewaspadai penyakit jantung yang sering didapatkan pada anak-anak yang biasa disebut penyakit jantung bawaan.
Data epidemiologi di Indonesia menyebutkan angka kejadian PJB sekitar 8 dari setiap 1000 kelahiran. Setiap tahunnya ada penambahan sekitar 32000 kasus baru ditemukan.
Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang sudah ada sejak lahir. Ada berbagai jenis PJB yang bisa didapatkan, untuk lebih mudahnya dibedakan menjadi PJB sianotik (membuat jadi biru) dan PJB asianotik (tidak membuat jadi biru).
Beberapa faktor yang dapat berisiko menyebabkan PJB diantaranya adalah gangguan genetic misalkan down`s sindrom ataupun Riwayat PJB keluarga, Kelainan saat kehamilan seperti diabetes, infeksi, kelahiran prematur, keracunan dan lain-lain. Serta beberapa PJB dapat terjadi tanpa diketahui sebabnya.
PJB yang tidak segera dideteksi dan tidak diobati berisiko menyebabkan gagal jantung ataupun kematian. Variasi gejala klinis dan besarnya risiko tersebut membuat kita harus lebih mewaspadai PJB ini pada bayi dan anak. Disinilah kita sudah mulai harus mengenal bagaimana deteksi dini dari PJB sejak bayi dan anak. (hil/adv)