Kabarjatim.id | Gresik- Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD-DMI) Gresik bersama Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya kembali melakukan fasilitasi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di kabupaten Gresik.
Terhitung sejak 2,5 tahun lamanya, kerjasama antara PD-DMI Gresik dengan STIESIA hingga saat ini masih tetap konsisten dalam mengawal berkembangnya UMKM di kabupaten Gresik.
Hal itu dibuktikan dengan digelarnya giat pelatihan “Sertifikasi Produk Halal UMKM” oleh PD-DMI Gresik dan STIESIA Surabaya yang dilaksanakan di Ruang Islamic Center Masjid Agung Gresik, hari ini Kamis (28/07/22).
Ketua PD-DMI Gresik Zainal Abidin menyampaikan, bahwa giat pelatihan oleh DMI bersama STIESIA kepada pegiat UMKM kabupaten Gresik ini sudah sering dilakukan.
“Mulai dari pelatihan digital marketing, pelatihan akutansi (pengelolaan keuangan), dan juga strategi branding, serta terakhir pada hari ini yaitu ada giat pelatihan dan edukasi mengenai proses sertifikasi halal UMKM”. Kata Zainal Abidin, Kamis (28/07/22).
Zainal menambahkan, bilamana tagline atau motto DMI adalah Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid, maka melalui UMKM binaan ini diharapkan mampu ikut andil dalam mensejahterakan masyarakat.
“Bahwasanya DMI menginginkan untuk tidak sekedar mengurusi ibadahnya para jamaah, melainkan juga ingin menceburkan diri untuk ikut serta mengurusi kesejahteraan para jamaah”. Tambahnya.
Sehingga berangkat dari bina UMKM ini, pihak DMI terkhusus PD-DMI Gresik sendiri siap sinergi untuk mendukung (support) program-program yang ada di pemerintahan, sekalipun dalam setiap kegiatan tidak selalu bareng bersamaan dengan pemerintah.
Sementara itu, Rektor STIESIA Surabaya Nur Fajri Asih, pihaknya mengungkapkan, bahwa komitmennya dalam menggandrungi UMKM ini merupakan implementasi butir ketiga Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian.
“Di samping pendidikan dan penelitian, kami (STIESIA) juga harus bisa memadukan kemampuan kami, untuk bisa bermanfaat bagi masyarakat (pengabdian). Salah satunya bekerjasama dengan DMI kabupaten Gresik terkait dengan manajemen produk dan manajemen pemasaran dari produk-produk pelaku usaha UMKM”. Ungkap Rektor STIESIA Nur Fajri Asih.
Diketahui bahwa pelaku UMKM bina DMI saat ini terbagi menjadi 2 karakteristik industri, pertama adalah industri makanan dan minuman dan kedua industri hand craft.
Nur Fajri merinci, jajaran Dosen STIESIA sudah melakukan identifikasi observasi kebutuhan masyarakat mengenai harga pokok dan harga jual hingga pada fokus pemasaran produk.
“Kami fasilitasi dengan pelatihan pemasaran lewat digital. Ditambah, pihak kami juga turut mengajak kolega dari luar misalnya Thailand untuk berbicara pemasaran di pasar ekspor dan untuk semester ini, karena kebutuhan di lapangan menuntut untuk UMKM makanan dan minuman harus tersertifikasi, maka STIESIA adakan giat edukasi mengenai syarat-syarat sertifikasi halal”. Beber Nur Fajri Asih
Lebih dalam lagi, Nur Fajri berharap, dari proses pendampingan UMKM di kabupaten Gresik ini, semoga kedepannya pelaku usaha mampu untuk link and mach kebutuhan masyarakat.
“Ketika nanti sudah selesai sertifikasi, maka berikutnya UMKM dituntut untuk bisa berkompetisi dengan produk yang lain, terlebih dengan produk impor. Harapannya adalah jangan kalah, kita bakal terus mendampingi, dengan cara meningkatkan kualitas dan pengembangan inovasi produk”. Tutupnya.
Sebagai informasi, dalam acara pelatihan mengenai sertifikasi halal UMKM tersebut, tampak hadir Ketua PD-DMI Gresik Zainal Abidin beserta jajarannya, Rekor STIESIA Surabaya Nur Fajri Asih beserta jajarannya, LPPM STIESIA Nurlaily dan 25 pegiat UMKM dari kabupaten Gresik.