Pasuruan | Kabarjatim.id – Polres Pasuruan menggelar Dialog Bersama Mahasiswa (Diagram) dengan tema “Wawasan Kebangsaan dan Penanganan Covid-19”. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun sinergitas dengan berbagai pihak demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), kegiatan digelar di Gedung Tribrata Polres Pasuruan, Kamis (18/08/2022).
Kegiatan Diagram diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diikuti oleh seluruh mahasiswa yang hadir, mengingat hari ini masih menjadi momen Kemerdekaan RI ke-77 setelah dilakukan perayaan HUT RI kemarin pada tanggal 17 Agustus 2022.
Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi, S.H., S.I.K., M.Si. mengatakan bahwa diagram merupakan forum penting untuk menampung sejumlah aspirasi dari kalangan mahasiswa terkait tugas polisi yakni melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Melalui forum ini, berbagai persoalan yang ada bakal didiskusikan untuk mencari solusi terbaik.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi, S.H., S.I.K., M.Si., Wakapolres Pasuruan Kompol Edith Yuswo Widodo, S.I.K., PJU Polres Pasuruan, Kabid Dispora Kabupaten Pasuruan, dan Perwakilan Mahasiswa dari 5 Kampus/Universitas se-Kabupaten Pasuruan.
“Seperti arahan yang disampaikan oleh Bapak Kapolda Jatim, agar Polri harus bersinergi dengan mahasiswa lebih baik lagi guna menjaga Kamtibmas di wilayah masing-masing supaya lebih aman dan kondusif,” ujar AKBP Bayu.
Kapolres Pasuruan menjelaskan bahwa Polres Pasuruan telah membentuk Satgas PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) untuk berkomitmen melindungi lebih ektra Perempuan dan Anak agar terhindar dari tindak Pelecehan Seksual. Ia juga menegaskan tidak akan membiarkan para pelaku Pelecehan Seksual pada Perempuan dan Anak terjadi, dengan Tim Satgas PPA Polres Pasuruan akan sigap dalam menangani Pelecehan Seksual yang terjadi di masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Pasuruan.
“Tim Satgas PPA akan terus memantau dan memonitor kejadian di tengah-tengah masyarakat, jika suatu saat terjadi tindak Pelecehan Seksual pada Perempuan dan Anak, maka Tim Satgas PPA akan langsung mencari dan menangkap pelaku dan akan diberikan sanksi sesuai perbuatannya,” jelasnya.
Dofir perwakilan dari GMNI Kabupaten Pasuruan meyampaikan harapan terhadap Satgas PPA yang telah dibentuk Polres Pasuruan supaya dapat masuk lebih dalam lagi ke seluruh elemen masyarakat.
“Selain terbentuknya Satgas PPA, saya harap Polres Pasuruan dapat bekerja sama dengan Mahasiswa dengan membentuk Satgas untuk mengantisipasi kekerasan seksual di daerah kampus dan pesantren,” ujarnya.
Kapolres Pasuruan menanggapi bahwa Program Satgas PPA tidak hanya berfokus pada kekerasan seksual saja, namun Polres Pasuruan telah membentuk program Satgas hampir di semua bidang.
“Kami sudah sering menyarankan agar Satgas dibentuk dengan melibatkan seluruh instansi terkait agar program ini tidak hanya dijalankan oleh Kepolisian saja, Polres Pasuruan tidak ingin program penanganan kasus kekerasan seksual hanya dengan menerima laporan lalu menanganinya saja, kami ingin membuat program pencegahan agar masyarakat juga lebih berhati – hati dengan kejahatan seksual,” tanggap AKBP Bayu.
Terkait dengan adanya kegiatan Diagram, maha siswa diharapkan hubungannya dengan kepolisian menjadi lebih dekat dan harmonis, serta mahasiswa bisa ikut berperan aktif dalam membantu kepolisian dalam menciptakan situasi Kamtibmas.(hms/hil)